Sabtu, 28 April 2012

narasi_


wanita
2

Hari menunjukkan pukul 23.00, namun wanita denga bando putih itu tetap setia dengan laptopnya. Pakaian sudah tak lagi formal, dia tampak sudah bersiap untuk menonaktifkan tubuhnya sementara waktu. Dia berada di sudut ruangan, duduk di sofa hijau, dan tentu saja ditemani segelas teh hijau hangat. Hari yang berat, melelahkan dan segudang kata lain mungkin tak cukup menggambarkan kegilaan dalam aktivitasnya seharian. Yah energik, cenderung menjadi candu, mengambil segala kegiatan seolah tak ada yang mampu menghentikannya, sungguh memiliki nikmat tersendiri. Jari-jari lentik menari diatas keyboard laptop menghasilkan suara khas. Sesekali berhenti, memandang ke arah jendela tampak sedang mengingat sesuatu. Dan kali ini dia berhenti menarikan jari-jari diatas keyboard, diambilnya sebuah notes kecil berwarna hitam, didalamnya ada pulpen dengan warna yang sama. wnaita itu menggerakkan tangannya dilembar putih membentuk sebuah huruf hingga menjadi rangkaian kalimat.

kau menciumnya, kau bukan gentleman, kau tidak menciumnya, kau bukan lelaki
kau memujinya, dikira kau ngegombal, kau tidak memujinya, kau lelaki tak berguna
kau setuju semua keinginannya, dia akan ngelonjak, kau tidak setuju, kau tidak pengertian
kau mengunjungi wanita lain, dia akan menuduh kau punya wanita lain
dia dikunjungi lelaki lain, “Oh! Sudah biasa, kami wanita!”

kau menciumnya sebentar, dia tuduh kau orangnya dingin
kau menciumnya lama, dia teriak bahwa kau kurang ajar
kau menatap wanita lain, dia tuduh kau buaya
dia ditatap lelaki lain, dia berkata bahwa mereka mengaguminya

Oh Tuhan ! Kau ciptakan diriku sebagai mahluk bernama “WANITA”
Sangat simple, tapi sangat kompleks…
Sangat lemah, tapi sangat kuat pengaruhnya
Sangat membingungkan, tapi sangat indah untuk di pandang…

Lelah mengalahkan kesal. Wanita itu terlelap bersama kertas putih dalam genggaman tangan..

∞∞∞


Onit_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar